BAB 4 Struktur Perulangan
Struktur perulangan atau biasa disebut dengan looping digunakan untuk mengatur proses
yang dijalankan secara berulang-ulang. Sehingga programmer tidak perlu menuliskan script nya
secara berulang kali. Struktur kontrol perulangan mengijinkan kita untuk mengeksekusi sebuah
statement atau sekelompok statement dalam jumlah yang banyak.
4.1. KEGIATAN BELAJAR 1 PERULANGAN DENGAN KONDISI DIAWAL
Coba perhatikan contoh kode program berikut.
Ketiga kode program di atas adalah contoh dari perulangan dengan kondisi diawal.
maka kita bisa menyimpulkan bahwa kode program pertama dan
kedua memiliki struktur yang hampir sama, yang membedakan hanya yang pertama menggunakan
pernyataan WHILE-DO, sedangkan yang kedua menggunakan pernyataan FOR-DO. Yang ketiga menunjukkan sebuah contoh penggunaan dari sebuah nested
loops (perulangan bersarang/ perulangan di dalam perulangan). Bagaimana cara kerja, hasil, dan
kapan ketiga kode program (pernyataan perulangan) tersebut di gunakan? Akan kita bahas pada
pembahasan berikut ini.
Sebagaimana yang pernah dijelaskan pada semster lalu bahwa struktur perulangan
merupakan struktur yang tidak terpisahkan dengan algoritma dan pemrograman. Struktur
perulangan memungkinkan program untuk melakukan serangkaian perintah secara berulang-ulang.
Dan untuk memenuhi syarat bahwa algoritma harus finite (terbatas) maka dalam perulangan pasti
ada titik pemberhentian. Jika ternyata dalam sebuah kasus perulangan tidak mencapai titik berhenti
maka dapat dikatakan algoritma tersebut salah.
Titik pemberhentian dapat diberikan dengan beberapa cara, sebagai berikut.
1. Pemberhentian dengan syarat
Pemberhentian dengan syarat artinya ada sebuah kondisi yang akan menyebabkan perulangan
berhenti. Pemberian syarat ini juga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
a. Syarat diberikan di awal, di mana selama persayaratan dipenuhi maka dilakuakn serangkain
perintah
b. Syarat diberikan di akhir, di mana proses akan diulang-ulang sampai syarat dipenuhi.
Perbedaan antara a dan b adalah ketika syarat diberikan di awal, maka selama persayaratan
itu dipenuhi , maka perulangan dilakukan. Jika kondisi sudah tidak dipenuhi maka berhenti.
Sedangakan pada kasus syarat di akhir, dikerjakan serangkaian langkah. Setiap selesai
rangkaian langkah diperiksa apakah kondisi sudah dicapai, jika belum maka proses diulangi
lagi. Struktur yang sesuai dengan perulangan dengan kondisi di awal adalah struktur WHILE
DO sedangkan untuk kondisi di akhir adalah dengan REPEAT UNTIL.
2. Pemberhentian dengan pencacah
Pemberhentian dengan pencacah, artinya dari awal sudah ditentukan bahwa perulangan akan
dilakukan berapa kali. Pencacah ini juga ada dua macam cara, yaitu
a. Pencacah naik
Pemberhentian dengan pencacah naik artinya untuk suatu pencacah, misalkan i dari 1
sampai 100 lakukan rangkain langkah x. Artinya langkah tersebut akan diulangi sebanyak
seratus kali. Dalam pascal untuk kasus pencacah naik digunakan struktur FOR TO DO.
b. Pencacah turun
Pemberhentian dengan pencacah turun , artinya sebaliknya untuk suatu pencacah i dari
100 sampai 1 lakukan rangkaian langkah x, artinya langkah x akan diulangi sebanyak
seratus kali. Dalam pascal untuk kasus pencacah naik digunakan struktur FOR DOWNTO
DO
Penggunaan beberapa macam pemberhentian di atas tergantung dari situasi dan kondisi, untuk
lebih jelasnya akan dijelaskan seperti berikut.
Perulangan dengan struktur WHILE DO Dalam berbagai bahasa Pascal dikenal struktur WHILE DO, yang berarti selama memenuhi kriteri/kondisi tertentu, maka dilakukan serangkaian proses. Struktur ini dapat diterapkan pada contoh di atas sebagai berikut.
Bentuk Umum:
Atau jika lebih dari satu pernyataan dapat dituliskan
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kode program berikut, beserta dengan hasilnya.
Contoh 1
Perulangan dengan struktur FOR DO
Perulangan dengan pencacah, yaitu menggunakan struktur FOR DO dimasukkan dalam
pembahasan pada kegaiatan Belajar ini. Struktur ini digunakan untuk mengulang statement atau
satu blok statement berulang kali sejumlah yang ditentukan.
Bentuk umum :
Penulisan pernyataan yang akan diproses berulang kali tersebut dapat juga ditulis dalam bentuk
blok pernyataan (diawali dengan BEGIN dan diakhiri dengan END), walaupun hanya berisi sebuah
statement saja, sebagai berikut :
Contoh 2
Keduanya mempunyai
kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Ada permasalahan yang dapat diubah dalam dua bentuk
eprulangan tapi ada yang lebih mudah menggunakan bentuk For Do, tapi ada juga yang hanya
bisa digunakan bentuk While Do.
Nested Loops (perulangan bersarang)
4.2. KEGIATAN BELAJAR 2 PERULANGAN DENGAN
KONDISI DI AKHIR
Kedua contoh di atas adalah contoh kode program
dari struktur kontrol.
REPEAT UNTIL
Pernyataan; UNTIL (kondisi)
1) BREAK
2) CONTINUE
Continue;
yang dijalankan secara berulang-ulang. Sehingga programmer tidak perlu menuliskan script nya
secara berulang kali. Struktur kontrol perulangan mengijinkan kita untuk mengeksekusi sebuah
statement atau sekelompok statement dalam jumlah yang banyak.
4.1. KEGIATAN BELAJAR 1 PERULANGAN DENGAN KONDISI DIAWAL
Coba perhatikan contoh kode program berikut.
maka kita bisa menyimpulkan bahwa kode program pertama dan
kedua memiliki struktur yang hampir sama, yang membedakan hanya yang pertama menggunakan
pernyataan WHILE-DO, sedangkan yang kedua menggunakan pernyataan FOR-DO. Yang ketiga menunjukkan sebuah contoh penggunaan dari sebuah nested
loops (perulangan bersarang/ perulangan di dalam perulangan). Bagaimana cara kerja, hasil, dan
kapan ketiga kode program (pernyataan perulangan) tersebut di gunakan? Akan kita bahas pada
pembahasan berikut ini.
Sebagaimana yang pernah dijelaskan pada semster lalu bahwa struktur perulangan
merupakan struktur yang tidak terpisahkan dengan algoritma dan pemrograman. Struktur
perulangan memungkinkan program untuk melakukan serangkaian perintah secara berulang-ulang.
Dan untuk memenuhi syarat bahwa algoritma harus finite (terbatas) maka dalam perulangan pasti
ada titik pemberhentian. Jika ternyata dalam sebuah kasus perulangan tidak mencapai titik berhenti
maka dapat dikatakan algoritma tersebut salah.
Titik pemberhentian dapat diberikan dengan beberapa cara, sebagai berikut.
1. Pemberhentian dengan syarat
Pemberhentian dengan syarat artinya ada sebuah kondisi yang akan menyebabkan perulangan
berhenti. Pemberian syarat ini juga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
a. Syarat diberikan di awal, di mana selama persayaratan dipenuhi maka dilakuakn serangkain
perintah
b. Syarat diberikan di akhir, di mana proses akan diulang-ulang sampai syarat dipenuhi.
Perbedaan antara a dan b adalah ketika syarat diberikan di awal, maka selama persayaratan
itu dipenuhi , maka perulangan dilakukan. Jika kondisi sudah tidak dipenuhi maka berhenti.
Sedangakan pada kasus syarat di akhir, dikerjakan serangkaian langkah. Setiap selesai
rangkaian langkah diperiksa apakah kondisi sudah dicapai, jika belum maka proses diulangi
lagi. Struktur yang sesuai dengan perulangan dengan kondisi di awal adalah struktur WHILE
DO sedangkan untuk kondisi di akhir adalah dengan REPEAT UNTIL.
2. Pemberhentian dengan pencacah
Pemberhentian dengan pencacah, artinya dari awal sudah ditentukan bahwa perulangan akan
dilakukan berapa kali. Pencacah ini juga ada dua macam cara, yaitu
a. Pencacah naik
Pemberhentian dengan pencacah naik artinya untuk suatu pencacah, misalkan i dari 1
sampai 100 lakukan rangkain langkah x. Artinya langkah tersebut akan diulangi sebanyak
seratus kali. Dalam pascal untuk kasus pencacah naik digunakan struktur FOR TO DO.
b. Pencacah turun
Pemberhentian dengan pencacah turun , artinya sebaliknya untuk suatu pencacah i dari
100 sampai 1 lakukan rangkaian langkah x, artinya langkah x akan diulangi sebanyak
seratus kali. Dalam pascal untuk kasus pencacah naik digunakan struktur FOR DOWNTO
DO
Penggunaan beberapa macam pemberhentian di atas tergantung dari situasi dan kondisi, untuk
lebih jelasnya akan dijelaskan seperti berikut.
Perulangan dengan struktur WHILE DO Dalam berbagai bahasa Pascal dikenal struktur WHILE DO, yang berarti selama memenuhi kriteri/kondisi tertentu, maka dilakukan serangkaian proses. Struktur ini dapat diterapkan pada contoh di atas sebagai berikut.
Bentuk Umum:
Atau jika lebih dari satu pernyataan dapat dituliskan
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kode program berikut, beserta dengan hasilnya.
Contoh 1
Perulangan dengan struktur FOR DO
Perulangan dengan pencacah, yaitu menggunakan struktur FOR DO dimasukkan dalam
pembahasan pada kegaiatan Belajar ini. Struktur ini digunakan untuk mengulang statement atau
satu blok statement berulang kali sejumlah yang ditentukan.
Bentuk umum :
blok pernyataan (diawali dengan BEGIN dan diakhiri dengan END), walaupun hanya berisi sebuah
statement saja, sebagai berikut :
Contoh 2
Keduanya mempunyai
kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Ada permasalahan yang dapat diubah dalam dua bentuk
eprulangan tapi ada yang lebih mudah menggunakan bentuk For Do, tapi ada juga yang hanya
bisa digunakan bentuk While Do.
Perhatikan dua contoh pertama pada
bagian mengamati.
|
program whiledo
var
i : integer; begin
i := 1; while i
<= 5 do begin
writeln(‘Pascal’);
i:=i+1;
end;
end.
|
Program FORDO:
Var I : integer;
Begin
For i:= 1 to 5
Do
Writeln(‘Pascal’);
End.
|
Kedua
program di atas mempunyai keluaran yang sama yaitu mencetak ‘Pascal’ sebanyak
5 kali, yaitu untuk i=1 sampai 5.
Dalam While Do,
-
pertama i diberi nilai 1,
-
Periksa apakah i <= 5? Iya maka tuliskan ‘Pascal’
kemudian nilai i ditambah 1 menjadi 2
-
Periksa apakah i<=5? Iya , maka tuliskan Pascal,
i=i+1=3
-
Periksa apakah i<=5? Iya , maka tuliskan Pascal,
i=i+1=4
-
Periksa apakah i<=5? Iya , maka tuliskan Pascal,
i=i+1=5
-
Periksa apakah i<=5? Iya , maka tuliskan Pascal,
i=i+1=6
-
Periksa apakah i<=5?Tidak, maka STOP
Di sini i berfungsi sebagai
iterator dan 5 sebagai nilai sentinel.
Dalam struktur FOR DO, iterator dan
sentinel diringkas dalam bentuk for i:=1 to 5, di mana i otomatis bertambah
naik, mulai dari nilai awal 1 menjadi 5. Oleh
karena itu struktur For Do
disebut perulangan dengan pencacah.
Contoh berikut kode program
dengan dua struktur berbeda untuk masalah yang sama.
Contoh 3.
Buatlah program untuk mementukan suku ke-n dari barisan
berikut.
2,7,12,17,22,
....
Jawab:
Barisan di atas adalah barisan aritmatika di
mana selisih tiap suku berturutan adalah 5. Dengan struktur For Do.
Program Barisan;
|
var
i,n,suku:integer; begin
readln(n); suku:=2; for i:=2 to n do
suku:=suku+5;
writeln(‘suku ke- ‘, n,’ adalah : ’,
suku); end.
|
Dari kode program di atas dapat dilihat
bahwa suku pertama adalah 2, sehingga dinyatakan nilai awal suku:=2. Berikutnya
untuk suku kedua, ketiga dan seterusnya (i=2, 3, 4, ..) dihitung nilai suku
setelahnya adalah suku sebelumnya
ditambah 5 (suku:=suku+5).
Berikut
ini programnya dengan struktur WHILE DO.
|
Program
Barisan; var i,n,suku:integer; begin
readln(n); suku:=2;
i:=2
While i<=n do
Begin suku:=suku+5; i:=i+1;
End;
writeln(‘suku ke- ‘, n,’ adalah : ’,
suku); end.
|
Contoh 4.
Buatlah program untuk menentukan
suku terbesar yang kurang dari n dari
barisan
2, 4, 8, 16, ....
Jawab:
Masalah ini kurang cocok diselesaikan dengan
struktur FOR DO karena banyaknya perulangan tidak diketahui dengan pasti
sehingga sulit mementukan ioterator dan nilai sentinelnya. Dengan menggunakan
struktur While Do dapat diperoleh solusi sebagai berikut.
Program Barisan2; var n,suku:integer; begin
|
readln(n); suku:=2;
While suku<=n do
suku:=suku*2;
suku:=suku/2; writeln(‘suku ke- ‘, n,’ adalah : ’,
suku); end.
|
Misalkan n adalah 50, kita dapat
menelusuri program di atas sebagai berikut.
Suku=2, periksa apakah
suku<50? Ya, maka suku=suku*2=4
Suku=4, periksa apakah
suku<50? Ya, maka suku=suku*2=8
Suku=8, periksa apakah
suku<50? Ya, maka suku=suku*2=16
Suku=16, periksa apakah
suku<50? Ya, maka suku=suku*2=32
Suku=32, periksa apakah
suku<50? Ya, maka suku=suku*2=64
Suku=64, periksa
apakah suku<50? STOP, lihat nilai terakhir suku adalah 64, karena ketika
suku=32, pasti masih tetap dikalikan 2, sehigga setelah iterasi berakhir maka
perlu dibagi lagi dengan 2.
Nested Loops (perulangan bersarang)
Dalam beberapa permasalahan sering dijumpai perulangan di
dalam perulangan. Bisa menggunakan berbagai struktur WHILE DO atau FOR DO atau
kombinasi dari struktur perulangan yang berbeda-beda.
for
variabel1:=nilai_awal1 to [downto] nilai_akhir1 do begin
for variabel2:=nilai_awal2 to [downto]
nilai_akhir2 do begin statement; end; end;
Sedangkan bentuk umum untuk perulangan bersarang WHILE DO adalah sebagai berikut
while(kondisi1)do
begin
while(kondisi2) do begin
statement(s); end; statement(s);
end;
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kode program berikut,
beserta dengan hasilnya.
|
program NestedLoops;
{* contoh aplikasi mencari nilai prima *} var
i, j:integer; begin
for i := 1 to 5 do begin
for j := 1 to i do write('*'); writeln; end; end.
|
|
Output:
*
**
***
****
*****
|
Dalam program di atas diulangai
dari i=1 sampai 5.
i=1,
ulangi dari j=1 sampai 1 tuliskan ‘*’, kemudian ganti baris (writeln)
i=2, ulangi dari j=1 sampai 2 tuliskan ‘*’ sehingga ada dua
‘*’ , kemudian ganti baris (writeln) i=3, ulangi dari j=1 sampai 3 tuliskan ‘*’
sehingga ada tiga ‘*’ , kemudian ganti baris (writeln) i=4, ulangi dari j=1
sampai 4 tuliskan ‘*’ sehingga ada empat ‘*’ , kemudian ganti baris (writeln) i=5,
ulangi dari j=1 sampai 5 tuliskan ‘*’ sehingga ada lima ‘*’ , kemudian ganti
baris (writeln)
4.2. KEGIATAN BELAJAR 2 PERULANGAN DENGAN
KONDISI DI AKHIR
Perhatikan Souce code berikut
|
PROGRAM
REPEATUNTIL var digit := 1; begin repeat
write (digit); digit := digit + 1
until digit > 5 ;
end.
|
|
Program REPEATUNTIL
var
a: integer; begin
a := 10;
(* repeat until
loop execution *) repeat
writeln(‘nilai dari a adalah ', a); a := a + 1 until a = 20; end.
|
Sebagaimana
yang dijelaskan bahwa perulangan dapat dilakukan dengan
menyatakan kondisi di akhir. Berbeda dengan kondisi di awal, di mana selama
syarat (kondisi) dipenuhi maka perintah dijalankan, pada kondisi di akhir, perintah dijalankan
sampai memenuhi kondisi yang diinginkan. Struktur yang digunakan adalah
struktur Repeat Until.
REPEAT UNTIL
Digunakan untuk mengulang (repeat) statement atau blok
statement sampai (until) kondisi
yang diseleksi di Until tidak
terpenuhi.
Bentuk Umum :
REPEAT
Pernyataan; UNTIL (kondisi)
Coba perhatikan flow diagram berikut
ini
Untuk lebih jelasnya, perhatikan
contoh kode program berikut, beserta dengan hasilnya.
Contoh 1.
|
Kode Program
Var
digit := 1; begin repeat
writeln (digit); digit :=
digit + 1
until digit > 5 ;
end.
|
|
Output:
1
|
2
3
4
5
Program di atas diawali dengan
nilai awal digit=1, kemudian dilakukan perintah
writeln (digit);
digit := digit + 1
hingga nilai digit>5.
Contoh 2.
|
Kode program:
var a: integer; begin
a := 10; repeat writeln(‘nilai dari a adalah ', a); a := a + 2 until a = 20; end.
|
|
Hasil:
nilai
dari a adalah 10 nilai dari a adalah 12 nilai dari a adalah 14 nilai dari a
adalah 16 nilai dari a adalah 18 nilai dari a adalah 20
|
Bagaimana jika kondisi diganti dengan a=21? Smaapi kapanpun
syarat ini tidak akan dipenuhi karena nilai dari a pasti genap, sedangkan 21
ganjil. Dengan demikian terjadi perulangan terus menerus.
Lalu,kapan kita akan
menggunakan Perulangan dengan kondisi di awal, dalam hal ini adalah WHILE DO dengan Perulangan dengan
kondisi di akhir yaitu REPEAT UNTIL, adalah
Perbedaan antara struktur REPEAT-UNTIL
dengan WHILE-DO adalah sebagai berikut :
1) Paling
sedikit statement-statement di dalam perulangan REPEAT-UNTIL diproses sekali,
karena seleksi kondisi ada pada statement Until yang terletak dibawah. Sedang
pada struktur WHILE-DO paling sedikit dikerjakan nol kali, karena seleksi
kondisi ada pada statement While yang terletak diatas, sehingga kalau kondisi
sudah tidak terpenuhi, maka tidak akan masuk ke dalam lingkungan perulangan.
2) Pada
REPEAT-UNTIL dapat tidak dipergunakan blok statement (tidak diperlukan Begin
dan End untuk menunjukkan batas perulangannya), karena batas perulangannya
sudah ditunjukkan oleh Repeat sampai dengan Until (Repeat dan Until sebagai
pengganti Begin dan End).
4.3. KEGIATAN BELAJAR 3 PERULANGAN DENGAN KONDISI DIINPUTKAN USER
Perhatikan Program berikut.
|
Program UlangVolumeBalok;
Uses crt;
Var
p,l,t, V:integer; pilihan:char;
Begin
Clrscr;
Repeat
Readln(p);
Readln(l);
Readln(t); V:=
p*l*t; writeln (v);
Write (‘ingin
menghitung lagi y/n’);
Readln (pilihan); until (pilihan==”n”); readln; End.
|
Program ini diambil dari semester yang lalu mengenai
algoritma perulangan dengan kondisi dari user.
Aplikasi
pemroograman dalam kehidupan nyata, khususnya yang terkait dengan struktur
perulangan, memerlukan syarat yang diinputkan oleh pengguna. Sebagai contoh, dalam sebuah aplikasi kasir,
ketika melayani pembeli, seorang kasir akan memasukkan data barang-barang yang
dibeli dengan barcode reader, hingga akhirnya kasir akan mengklik sebuah tombol
untuk menghitung total belanjaan. Proses memasukkan data dari barang pertama,
kedua, dan ke barangbarang berikutnya, adalah suatu bentuk perulangan. Dan
perulangan ini akan berhenti hingga akhrinya kasir mengeklik tombol untuk
menghitung total belanjaan.
Contoh
lain misalkan dalam sebuah video game dengan koin, ketika seorang anak
memasukkan koin, kemudian bermain dan akhirnya terjadi game over. Berikutnya
biasanya, video game akan menampilkan hitungan mundur menunggu anak untuk
memasukkan koin berikutnya agar permainan dapat dilanjutkan. Bentuk hitugan
mundur ini juga menggunakan perulangan, dan akan berhenti perulangan ini untuk
dua kemungkinan, si anak memasukkan koin atau perhitungan mundur selesai dan
akhirnya masuk ke menu awal game kembali.
Kondisi
yang diinputkan dari user bisa diperoleh sebelum perulangan atau di dalam
perulangan itu sendiri. Contoh di atas adalah kondisi dimasukkan oleh user di
dalam perulangan itu sendiri. Contoh pengambilan kondisi sebelum perulangan
adalah menentukan suku ke-n dari sebuah barisan. Misalkan menetukan suku ke n
dari barisan 1,2,3,5,8, .... Nilai n diperoleh dengan menerima masukan dari
user sebelum perulangan dilakukan.
4.4. KEGIATAN BELAJAR 4 PERULANGAN DENGAN
PERNYATAAN BREAK & CONTINUE
Coba perhatikan contoh kode program berikut
|
Program
Breaking; var a: integer; begin
a := 10;
while a < 20 do begin writeln(‘nilai dari a adalah ', a); a:=a +1; if( a > 15) then
break; {menghentikan perulangan} end; end
|
|
program Lanjut; var
a: integer; begin
a := 10; repeat
if( a = 15) then begin
a := a + 1; continue; end; writeln(‘nilai a adalah ', a); a := a+1; until ( a = 20 ); end.
|
Kedua Kode program
diatas adalah contoh penggunaan struktur kontrol yang akan kita behas berikut
ini
Perbedaan dari kedua kode program di atas
adalah pada penggunaan pernyataan BREAK dan CONTINUE. Walaupun pada dasarnya
hasil/output nya sama, tetapi pada penggunaan time execution (waktu yang
dibutuhkan untuk eksekusi) lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak
menggunakan kedua pernyataan tersebut.
Di dalam pascal sendiri kedua pernyataan tersebut di
sampaikan dalam bentuk sebagai berikut
1) BREAK
Pernyataan BREAK di
dalam Pascal memiliki 2 buah kegunaan, yaitu
1. Pernyataan
break yang ditemukan di dalam sebuah perulangan, otomatis akan menghentikan
kontrol perulangan tersebut dan kontrol program selanjutnya akan dilanjutkan
pada pernyataan setelah perulangan
2.
Pernyataan break juga dapat digunakan untuk menghentikan
pernyataan case of yang sudah dibahas pada bab sebelumnya Bentuk umum:
If (kondisi)
Break;
Coba perhatikan flow diagram berikut, yaitu penggunaan
break pada struktur WHILE DO.
Contoh 1.
|
Kode program:
var a: integer; begin
a := 10;
(* while loop execution *) while
a < 20 do begin writeln(‘nilai dari a adalah ', a); a:=a +1; if( a > 15) then
(* menghentikan proses looping
menggunakan pernyataan break *)
break; end; end
|
|
Hasil:
nilai
dari a adalah 10 nilai dari a adalah 11 nilai dari a adalah 12 nilai dari a
adalah 13
|
nilai dari a adalah 14 nilai dari a adalah
15
Perulangan di atas akan dihentikan ketika a>15 sehingga
yang ditampilkan
2) CONTINUE
Pernyataan continue di dalam Pascal
bekerja seperti halnya pernyataan break. Break digunakan untuk menghentikan
secara paksa sebuah proses, tetapi continue secara paksa akan melanjutkan
perulangan selanjutnya, dan mengabaikan kode-kode diantara keduanya.
Bentuk umum:
Continue;
Coba perhatikan flow diagram
berikut, yaitu penggunaan continue pada struktur repeat until.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kode program
berikut, beserta hasilnya
Contoh 2.
|
Kode program:
var a: integer; begin
|
|
a := 10;
(* repeat until loop execution *) repeat
if( a = 15) then begin a := a + 1;
continue; {langsung menuju ke repeat} end; writeln(‘nilai a adalah ', a); a := a+1; until ( a = 20 ); end.
|
|
Hasil:
nilai
a adalah 10 nilai a adalah 11 nilai a adalah 12 nilai a adalah 13 nilai a
adalah 14 nilai a adalah 16 nilai a adalah 17 nilai a adalah 18 nilai a
adalah 19
|

















Komentar
Posting Komentar